Surat ke surga
Nak, kamu tahu bahwa blog ini memang papa buat untukmu
Namun 7 hari telah berlalu sejak kepergianmu, 40 hari pun sudah terlewati bahkan sebentar lagi 100 haripun akan segera menyusul namun maafkan papa karena tak banyak papa bisa bercerita tentang kamu, hanya beberapa buah fotomu yang papa isi disini. Semua itu bukan karena papa tak mau nak tapi papa sungguh tak sanggup, benar-benar tak sanggup. Hati papa serasa teriris dan ........
Arkaan, betapapun kamu tak lagi disamping kami namun kami semua tak pernah sanggup dan tak akan bisa melupakanmu. Abangmu setiap hari tak pernah luput mencium fotomu sebelum tidurnya dan mamamu tak pernah melepaskan gambarmu dari pelukannya sepanjang tidurnya, kami semua kangen kamu sayang. Nak abangmu sekarang sudah pandai membaca Alfatihah dan setiap kami berkunjung ke pusaramu abangmu selalu membacanya untukmu, "aku mau do'a-in adek katanya".
Maafkan papa, mama dan abang Alif ya Arkan, kami tak dapat berbuat banyak untuk menyelamatkanmu. Selalu terbayang dibenak kami betapa manisnya kamu dan kamu tak pernah rewel walaupun begitu hebatnya sakit yang kamu derita, namun hanya meringis dan pandangi kami yang kamu lakukan tak ada tangis dan jeritan darimu, Semua hanya kamu rasakan sendiri, maafkan kami semua sayang.
Nak, mata papa sudah terasa basah, papa sudah tak sanggup lagi. Tenanglah kamu disisi Allah dan beristirahatlah dengan tenang tak ada lagi sakit padamu, tak ada lagi derita yang kamu rasakan, mungkin ini adalah jalan yang terbaik yang telah Allah pilihkan pada kita karena hanya Allahlah yang tahu segalanya tak ada sedikitpun pengetahuan pada kami.
0 comments:
Post a Comment